Alat bantu penangkapan
Mesin
Mesin yang digunakan untuk menggerakan kapal penangkapan. Mesin ini juga menentukan berapa besar kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, satuannya adalah GT. Kita mengenal dua jenis mesin yaitu mesin untuk menggerakan kapal dan mesin untuk mengoperasikan alat.
Mesin yang digunakan untuk menggerakan kapal penangkapan. Mesin ini juga menentukan berapa besar kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, satuannya adalah GT. Kita mengenal dua jenis mesin yaitu mesin untuk menggerakan kapal dan mesin untuk mengoperasikan alat.
Palka
Palka merupakan
tempat untuk menyimpan ikan hasil tangkapan. Ukurannya bermacam macam,
tergantung dari kebutuhan dan besarnya kapal. Bahan dasarnya ada yang dari
kayu,yang ada juga yang dari fiber. (Subani dan Barus
1989).
Es batu
Es diperlukan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan. Ada yang berbentuk balokan ada juga yang berbentuk curah.
Es diperlukan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan. Ada yang berbentuk balokan ada juga yang berbentuk curah.
Garam
Garam yang digunakan
adalah garam kasar. Ada yang menyebutnya garam ikan ada juga yang menyebutnya
garam pindang, namun garam ini jarang digunakan karena akan merubah tekstur dan
rasa dari ikan.
Pelampung
Pelampung yang sering kita
temukan dikapal penangkapan ada dua macam, yaitu pelampung untuk jaring tangkap
dapat juga untuk tanda awal penebaran jaring ; yang kedua pelampung untuk
penumpang/ nelayan. Pelampung untuk penumpang/nelayan ada yang berbentuk bulat
seperti ban mobil, lonjong seperti botol, kotak kotak dan ada juga yang model
rompi.
Pemberat
Pemberat diperlukan untuk
untuk menenggelamkan alat penangkapan seperti pancing dan jaring, ada juga yang
digunakan untuk menancapkan jangkar. Bahan pemberat hampir seluruhnya terbuat
dari bahan logam namun ada juga yang terbuat dari semen/batu.
Umpan
Umpan yang dipasang dialat
penangkapan gunanya untuk menarik ikan agar datang mendekati alat dengan kata
lain umpan merupakan jebakan bagi ikan, Jumlah umpan yang dibutuhkan tergantung
kebutuhan, jenis alat tangkap dan jenis ikan yang ditangkap. Ada umpan buatan,
ada umpan hidup dan ada juga umpan palsu.
Cahaya
Cahaya dilihat
dari sumbernya cahaya ada dua, yang berasal dari listrik/batere atau yang
langsung dari matahari. Ikan tertarik pada cahaya melalui penglihatan (matanya)
dan rangsangan melalui otak (Lineal region pada otak). Dengan demikian ikan
yang tertarik pada
cahaya hanya ikan-ikan fototaxis yaitu ikan jenis pelagis dan sedikit ikan demersal dan sebaliknya ikan yang tidak menyenangi cahaya disebut ikan fotophobi.Ada beberapa alasan mengapa ikan tertarik pada cahaya, diantaranya : Penyesuaian intensitas cahaya dengan kemampuan mata ikan untuk tertarik pada satu sumber cahaya. Ada ikan yang tertarik pada intensitas cahaya yang rendah, ada yang tertarik pada intensitas yang, tinggi dan ada juga yang menyukai intensitas tinggi dan rendah. Ikan mempunyai kemampuan melihat cahaya dalam kegelapan. (Genisa 1998)
cahaya hanya ikan-ikan fototaxis yaitu ikan jenis pelagis dan sedikit ikan demersal dan sebaliknya ikan yang tidak menyenangi cahaya disebut ikan fotophobi.Ada beberapa alasan mengapa ikan tertarik pada cahaya, diantaranya : Penyesuaian intensitas cahaya dengan kemampuan mata ikan untuk tertarik pada satu sumber cahaya. Ada ikan yang tertarik pada intensitas cahaya yang rendah, ada yang tertarik pada intensitas yang, tinggi dan ada juga yang menyukai intensitas tinggi dan rendah. Ikan mempunyai kemampuan melihat cahaya dalam kegelapan. (Genisa 1998)
Persiapan
dan Perbekalan
Sebelum keberangkatan kapal menuju fishing ground,
yaitu diawali terlebih dahulu dengan perencanaan dan persiapan agar dalam
pelaksanaan pada saat kapal berlayar dan melakukan operasi penangkapan tidak
terjadi kendala teknis seperti terdapatnya kekurangan kebutuhan dalam operasi
penangkapan. Adapun persiapan :
1. Mempersiapkan surat – surat kapal dan pengurusan
dokumen – dokumen berupa Surat Ijin Berlayar (SIB) dan Sijil Awak Kapal kepada
pejabat yang berwenang atau instansi yang berwenang.
2. Pengisian bahan bakar, es, air tawar dan perbekalan
makanan yang diperlukan selama satu trip operasi.
3. Pengecekan kelengkapan alat tangkap, mesin, alat
bantĂș penangkapan dan
perlengkapan
navigas
Daftar pustaka
Genisa, A. S. 1998. Beberapa
Catatan Tentang Alat Tangkap Ikan Pelagik Kecil. Jurnal Oseana. Volume XXIII
Nomor: 3 dan 4 Th: 1998. Jakarta: Balitbang Biologi Laut, Puslitbang
Oseanologi-LIPI. Hal. 19-34.
Subani, W dan H. R. Barus.
1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Perikanan Laut.
Nomor: 50 Th: 1988/1989. Jakarta: Departemen Pertanian, Balai Penelitian
Perikanan Laut. Hal. 40-56.